Minggu, 12 Juni 2011

KARYA SASTRA



Kata sastra dapat ditemukan diberbagai aspek dan konteks yang berbeda. Sastra merupakan istilah yang luas. Sastra dapat dipandang sebagai sesuatu hasil yang dapat dinikmati, sastra juga merupakan suatu yang erat hubungannya dengan ciri-ciri khusus suatu bangsa atau kelompok masyarakat.
Kata kesusastraan berasal dari bahasa sansekerta. Kata kesusastraan terbentuk dari kata susastra dan imbuhan ke-an. Sedangkan kesusastraan itu sendiri masih dapat dipecah lagi yaitu su dan sastra yang berarti tulisan atau karangan. Susastra berarti tulisan atau karangan yang indah dan baik, berimbuhan ke-an berarti segala hal atau sesuatu yang berhubungan dengan sastra. Kata kesusastraan dapat diartikan sebagai segala nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah.
Sastra adalah ciptaan manusia kedalam bentuk sastra, baik tulisan maupun lisan yang dapat menimbulkan rasa senang. Dalam Teory Of Literature karangan Rene Wellek dan Austin Werren dalam teori kesusastraan menyatakan ciri-ciri atau sifat-sifat kesusastraan antara lain: fiction (rekaan), imagination (daya angan) dan invention (daya cipta).
Dalam membaca dan memahami karya sastra kita selalu menghadapi keadaan yang paradoksal. Pada satu pihak sastra merupakan keseluruhan yang bulat, otonomi, disisi lain tidak berfungsi dalam situasi kosong.
Beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan tentang pengertian sastra. Sastra adalah karya imajinatif bermedia bahasa yang nilai atau unsur estetikanya dominan.
Sesuatu yang disampaikan oleh sastrawan dalam karyanya adalah tentang manusia dengan segala macam perilakunya. Kehidupan manusia tersebut diungkapkan lengkap dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, karya sastra dapat menambah kekayaan batin setiap hidup dan kehidupan ini. Karya sastra mampu menjadikan manusia memahami dirinya dengan kemanusiaannya.
Setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ini terkandung nilai atau hikmah yang dapat kita petik manfaatnya. Untuk dapat menangkap nilai-nilai tersebut diperlukan kepekaan dan kearifan. Bagi orang awam hal yang mungkin tidak dapat menjadi semangat berarti bagi pengarang. Sesuatu yang dianggap tidak berarti oleh masyarakat itu diolah oleh pengarang kemudian diwujudkan kembali dalam bentuk karya sastra.
Karya sastra memiliki fungsi ganda yaitu sebagai hiburan sedangkan disisi lain berusaha memberikan nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan.
Fungsi karya sastra bagi hidup dan kehidupan ke dalam lima kelompok, yaitu :
1. Fungsi Rekreatif yaitu karya sastra dapat memberikan rasa senang, gembira serta menghibur para pembaca.
2. Fungsi Estetis yaitu karya sastra itu indah, secara otomatis karya sastra akan memberi keindahan bagi penikmatnya.
3. Fungsi Didaktif yaitu karya sastra yang baik biasanya mampu mengarahkan dan mendidik para pembaca karena nilai-nilai kebenaran yang terkandung didalamnya.
4. Fungsi Moralitas artinya karya sastra yang baik biasanya selalu mengandung nilai-nilai moral yang tinggi. Dengan begitu pembaca akan tahu bagaimana moral yang baik dan buruk bagi dirinya.
5. Fungsi Religiusitas yaitu karya sastra mengandung ajaran-ajaran agama yang harus dan wajib diteladani oleh para penikmatnya.
Sasaran karya sastra bukanlah pikiran penikmat, melainkan perasaan. Karya sastra tidak bermaksud agar penikmat tahu yang dikomunikasikan, melainkan mengajak apa yang dirasakan pengarang.
Karya sastra merupakan kehidupan buatan atau rekaan sastrawan. Kehidupan di dalam karya sastra adalah kehidupan yang telah diwarnai dengan sikap penulisnya, latar belakang pendidikannya, keyakinannya, dan sebagainya.
Karya sastra merupakan wujud ungkapan perasaan pengarang. Jika dilihat dari sifatnya, sastra merupakan karangan fiksi atau non ilmiah. Seperti juga karangan lain, karya sastra dibuat pengarang dengan maksud untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada pembacanya. Hanya karena sifat dasarnya yang berbeda dengan karangan lain, maka sesuatu yang dikomunikasikan tersebut juga berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar