Minggu, 12 Juni 2011

CERPEN

CERPEN

Cerpen mengalami perkembangan yang sangat pesat ketika masa penjajahan jepang. Pada masa itu segala sesuatu dituntut serba singkat dan cepat. Karena pengaruh suasana, maka dalam mengutarakan perasaannya pengarang juga mengikuti keadaan. Pengarang mengutarakan segala sesuatu secara singkat dan memilih medianya yaitu bentuk cerpen.
Cerpen singkatan dari cerita pendek. Oleh karena itu bentuknya yang pendek, maka yang ditampilkan oleh cerpen hanyalah sebagian saja dari kehidupan yang dialami oleh tokoh cerita.
Sebuah cerpen pada dasarnya menuntut adanya perwatakan yang jelas. Tokoh merupakan pusat sorotan dalam cerita. Unsur penokohan dalam cerpen terasa lebih dominan, daripada unsur yang lain. Dengan membaca cerpen seorang pembaca akan memahami karakter tokoh cerita yang dimiliki. Jadi, membaca cerpen tidak sekedar mengetahui jalan cerita tetapi mengetahui manusia dengan sifat-sifatnya.
Suatu hasil sastra dapat dikategorikan ke dalam cerita pendek harus dilihat dari ruang lingkup permasalahan yang ditampilkan dalam karya sastra tersebut. Biasanya cerpen hanya akan menampilkan suatu pokok permasalahan saja dalam cerita. Karena permasalahan yang ditampilkan hanya satu atau permasalahannya tunggal, maka tidak memungkinkan tumbuhnya digresi dalam cerita pendek. Cerpen yaitu kisahan yang memberi kesan tunggal yang dominant tentang suatu tokoh dalam latar dan satu situasi dramatik.
Predikat pendek pada kata cerita pendek bukan ditentukan oleh banyaknya halaman untuk mewujudkan cerita itu atau sedikitnya tokoh yang terdapat dalam cerita itu, melainkan lebih disebabkan oleh ruang lingkup permasalahan yang ingin disampaikan oleh bentuk karya sastra tersebut. Jadi, sebuah cerita pendek belum tentu dapat digolongkan ke dalam jenis cerita pendek apabila ruang lingkup permasalahan yang persyaratan yang dituntut oleh cerita pendek.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa cerpen hanya menceritakan permasalahan tunggal. Mengenai jumlah halaman tidak akan berpengaruh banyak terhadap jenis karya sastra ini. Cerita yang pendek belum tentu cerita pendek dan cerita agak panjang pun kadang-kadang dapat dikategorikan sebagai cerpen jika permasalahannya tunggal. Oleh karena permasalahannya tunggal, maka cerpen cenderung pendek.
Perbedaan antara Novel dan Cerpen :
Novel : Terjadi konflik batin
Cerpen : Tidak harus terjadi
Novel : Perwatakan digambarkan secara detail
Cerpen : Perwatakan digambarkan secara singkat
Novel : Alur lebih rumit
Cerpen : Akhir ceritanya sederhana
Novel : Latar lebih luas dan waktunya lebih lama
Cerpen : Latar hanya sebentar dan terbatas
Novel : Novel lebih panjang karangannya daripada cerpen
Cerpen lebih pendek karangannya
Novel : Unsur-unsur cerita dalam novel lebih kompleks dan beragam dibandingkan cerpen
Cerpen : Unsur cerita dalam cerpen relative sederhana dan pasti tunggal
Novel : Novel minimal halamannya adalah 100 halaman
Cerpen : Cerpen halaman maksimal 30 kuarto
Novel : Jumlah kata dalam novel minimal 35.000 kata
Cerpen : Jumlah kata dalam cerpen maksimal 10.000 kata
Novel : Lama untuk membaca novel kira-kira 30-90 menit
Cerpen : Waktu yang dibutuhkan untuk membaca cerpen hanya 10 menit
Persamaan antara Novel dan Cerpen :
1. Keduanya sama-sama prosa baru
2. Mengandung unsur intrinsik
3. Sama-sama termasuk karya sastra
4. Sama-sama termasuk cerita fiksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar